Sabtu, 24 Januari 2015

Final gears dan Roda gigi differential


Final gear yaitu perkaitan gigi-gigi penggerak (drive pinion gear/pinion gear) dengan gigi yang digerakkan (ring gear). Dimana final gear berfungsi untuk: 
  1. Memperbesar momen 
  2. Merubah arah putaran

Momen yang dihasilkan oleh transmisi tidak cukup untuk dapat menggerakkan kendaraan pada saat tertentu oleh karena itu final gear membantu menambah momen sehingga momen yang keluar dari roda-roda penggerak akan lebih besar lagi. Apabila fina gear dibuat tidak berfungsi untuk menambah momen maka diperlukan transmisi dengan bentuk gigi-gigi yang besar untuk mendapatkan momen yang sesuai dengan kebutuhan kendaraan. Hal ini mengakibatkan bentuk transmisi menjadi besar dan bagian-bagiannya harus kuat.

Berdasarkan konstruksinya final gear dapat di bedakan yakni; 
   1 )Model spiral bevel gear.


Konstruksi model ini drive pinion berbentuk gigi spiral, perkaitannya dengan ring gear berada di tengah-tengah garis pusat ring gear. Putarannya halus namun proses pembuatannya memerlukan kepresisian/ketelitian yang tinggi.


2)               Model hypoid bevel gear.
Konstruksi model ini perkaitan drive pinion dengan ring gear berada di bawah garis pusat ring gear, sehingga membentuk offset. Kedudukan poros propeller bisa diperendah tanpa mengurangi jarak minimum ke tanah.Dengan rendahnya kedudukan propeller maka letak transmisi bisa lebih rendah maka titik berat mobil juga lebih rendah sehingga faktor keamanan lebih terjamin.Hypoid bevel gear mempunyai permukaan gigi dengan kecepatan menggelincir yang kuat, perbandingan persinggungan gigi besar dan bekerja sangat halus hanya saja diperlukan oli special yang memiliki oil film yang kuat dan pembuatannya lebih sukar, memerlukan ketelitian yang tinggi. Pelumas yang sesuai untuk roda gigi jenis ini adalah GL-5 berdasarkan API service classificatio       

Helical gear.

Pada model ini drive pinion selalu bersinggungan dengan ring gear pada lokasi yang sama tanpa ada celah antara kedua gigi tersebut. Oleh sebab itu bunyi dan getaran yang timbul sangat kecil.

Dari beberapa model di atas yang sering digunakan pada kendaraan penggerak roda depan adalah model helical gear, sedangkan pada penggerak roda belakang adalah model hypoid bevel gear. 

RODA GIGI DIFFERENTIAL


Fungsi roda gigi differential meneruskan/memindahkan tenaga putaran dari poros differential ke axle roda yang digerakkan dan memungkinkan perbedaan putran roda kanan dan kiri pada saat berbelok ke kanan dan ke kiri roda, tenaga mesin yang dipindahkan oleh poros differential di rubah momennya dan dirubah arahnya selanjutnya ke axle roda setelah itu ke roda belakang

FUNGSI DASAR UNIT RODA GIGI

a)     Berjalan Lurus
Bila beban (w) yang sama diletakkan pada setiap rack, kemudian shackle ditarik ke atas maka kedua rack akan terangkat pada jarak yang sama sejauh shackle ditarik ke atas, selama tahanan pada kedua sisi pinion sama.

b)     Berbelok
Bila beban yang lebih besar diletakkan pada rack sebelah kiri dan shackle ditarik ke atas seperti pada gambar (b), pinion akan berputar sepanjang gigi rack yang mendapat beban lebih berat disebabkan adanya perbedaan tahanan yang diberikan pada pinion dan ini mengakibatkan rack yang mendapat beban lebih kecil akan terangkat. Jarak rack yang terangkat sebanding dengan jumlah putaran pinion

C.) satu roda pada permukaan jalan yang belumpur

Bila salah satu roda berada di Lumpur maka akan terjadi slip bila pedal akselerator diinjak. Hal ini disebabkan karena tahanan gesek yang sangat rendah dari permukaan Lumpur.
Keadaan ini akan menyulitkan untuk mengeluarkan roda dari Lumpur karena lebih banyak terjadi slip dari pada bergerak.

KOMPONEN DIFFERENTIAL


.  1. Drive pinion : untuk memberi putaran awal yang diderikan oleh poros propeler yang nantinya akan diteruskan oleh ring gear putarannya.
   2. Ring gear : mereduksi putaran yang diberikan oleh pinion gear yang nantinya akan memutar side gear (roda gigi samping)yang akan mengubah gerak putar menjadi gerak lurus pada sistem final drive.
  1. Side gear :  Sebagai gigi perantara, akan memungkinkan putaran tidak sama saat berbelok dan menyamakan putaran saat berjalan lurus.
  2. Pinion gear /Differential pinion/ montir menyebutnya gigi satelit : Mengatur supaya pada saat mobil menikung kecepatan roda kiri dan kanan bisa saling menyesuikan diri. Roda pada sisi sudut dalam harus lebih lambat putarannya dibandingkan dengan putaran bagian luar.
  3. Differential case/ rumah gardan :Tempat pemasangan komponen-komponen dari differential group. Bevel ring gear di baut dengan case assembly. Case assembly akan memutarkan spider shaft dan pinion gear yang bersilangan dengan side gear untuk memutar­kan final drive sun shaft.
6.     Axle Housing :Bagian ini dapat dikatakan sebagai tumpuan berat muatan mobil, karena letaknya dibagian roda belakang, khususnya pada mobil muatan atau minibus.
7.     Gasket : Bagian yang digunakan untuk menghambat kebocoran oli gardan bagian. Kalau bocor akan mengakibatkan pelumasan pada gigi gardan tidak sempurna yang menyebabkan kerusakan pada gigi gardan

Selasa, 13 Januari 2015

Komponen Utama Final Drive.

Assalamualaikum wr wb

Kali ini,saya akan membahas tentang Bagian bagian final drive/Gardan beserta fungsinya.

Final drive terdiri dari dua bagian,yaitu:

1.Final gear yang terdiri dari perkaitan antara drive pinion gear dengan ring gear, yang fungsinya untuk memperbesar momen putar dan merubah arah putaran sebesar 90 derajat.
2.Differentail gear yang terdiri dari perkaitan antara roda gigi- roda gigi pinion gear dengan side gear, yang berfungsi untuk membedakan putaran roda kiri dan kanan saat kendaraan membelok.


KOMPONEN KOMPONEN UNIT FINAL DRIVE/GARDAN

1.Cincin dorong                                        
2. Mur penyetel
3.Roda gigi samping(side gear)
 4.Pinion penggerak
5.Roda gigi planet/pinion                            
6.Cincin (O ring)
7.(pinion gear)
 8.Bantalan belakang
9.Tutup bantalan                                        
 10.Spaser
11.Pengunci mur penyetel                              
 12.Differential carrier
13.Mur penyetel
 14 Bantalan depan
15.Baut                                                        
 16.Penahan oli
17.Plat pengunci
 18.Perapat oli (oil seal)
19. Bak differential                                
 20 Flens penyambung
21Roda gigi ring (ring gear)
 22.Mur pengikat


FUNGSI FINAL DRIVE
1.Membedakan putaran roda kiri dan kanan pada saat kendaraan membelok
2.Mereduksi putaran untuk menghasilkan momen yang besar
3.Merubah arah putaran sebesar 90 derajat terhadap putaran asal.


CARA KERJA FINAL DRIVE
1.Pada saat jalan lurus
     Pada saat kendaraan berjalan lurus pada jalan datar tahanan gelinding (rolling resistance) pada kedua roda penggerak (drive gear) relatif sama.
    Bila tahanan kedua poros axle belakang sama (A dan B) Pinion tidak berputar sendiri tetapi ring gear, differential case dan poros pinion berputar bersama dalam satu unit.Dengan demikian, pinion hanya berfungsi untuk menghubungkan side gear bagian kiri dan kanan, sehingga menyebabkan kedua drive wheel berputar pada Rpm yang sama.

2. Pada saat membelok
    Pada saat kendaraanmembelok kekiri, tahanan roda kiri lebih besar dari pada roda kanan.Apabila differensial case berputar bersama ring gear maka pinion akan berputar pada porosnya dan juga bergerak mengelilingi side gear seblah kiri,sehingga putaran side gear sebelaelah kanan bertambah,yang mana jumlah putaran side gear satunya adalah duakali putaran ring gear.
  Hal ini dapat dikatakan bahwa putaran rata-rata kedua roda gigi adalah sebanding dengan putaran ring gear.

PENGERTIAN BACKLASH,PRELOAD,RUN OUT
Backlash adalah kekocakan atau kerenggangan atau jarak bebas perkaitan antara 2 roda gigi.
Pre Load adalah beban awal yang di tanggung oleh unit penggerak sebelum menggerakan unit atau komponen lain.
Run Out atau keolengan yaitu besarnya simpangan pada saat komponen diputar.

FUNGSI MINYAK PELUMAS PADA FINAL DRIVE
1. Sebagai pelumas
2.Sebagai penyerap tegangan
3.Sebagai peredam suara

AKIBAT YANG TIMBUL APABILA MINYAK PELUMAS PADA FINAL DRIVE HABIS
   Dapat mengakibatkan bagian-bagian yang bergerak lebih cepat timbul panas dan mengalami keausan, Timbul bunyi/suara bisik yang sangat mengganggu.

Nah itu saja yang saya bisa bahas,semoga bermanfaat ya..makasih.
Wassalammualaikum..

Sumber:www.jagoanhati.blogspot.com
 sistem pemindah tenaga (kopling)
Kopling atau Clutch yaitu peralatan transmisi yang menghubungkan poros engkol dengna poros roda gigi transmisi. Fungsi kopling adalah untuk memindahkan tenaga mesin ke transmisi, kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai dengan yang diinginkan.
Dalam keadaan normal, dimana fungsi kopling bekerja dengan baik, begitu pengemudi menekan pedal kopling, tenaga mesin akan di putuskan, karena saat pedal ditekan maka gaya tekan itu akan mendorong release fork dan release fork akan mendorong release bearing. Sehingga release bearing akan mengangkat mendorong pegas diaprahgma dan preaseure palte, clutch disc akan terlepas dengan flywheel. Serentak roda gigi akan terlepas dari pengaruh putaran mesin. Kondisi inilah yang memungkinkan terjadinya perpindahan roda gigi pada transmisi. Dewasa ini terdapat berbagai jenis kopling diantaranya kopling gesek, kopling fluida, koping sentrifugal, dan kopling magnet. Tetapi yang paling banyak digunakan oleh kendaraan bermotor adalah jenis koping gesek tipe plat dan kopling gesek tipe kerucut, dimana untuk kopling tipe plat ini bisa berupa kopling plat basah dan kopling plat kering. Kopling plat basah adalah kopling yang plat-platnya direndam dengan minyak pelumas. Kebanyakan kopling jenis ini digunakan oleh sepeda motor. Sedangkan jenis kopling plat kering adalah jenis kopling yang plat-platnya tidak direndam oleh minyak pelumas. Umumnya digunakan pada mobil dan sepeda motor tua buatan Eropa. kelebihan dari kopling plat basah adalah tidak cepat aus, karena dilumasi oleh oli. Kekurangannya, hambatan geseknya kurang sehingga tidak bisa memindahkan tenaga seefektif kopling kering. Apalagi bila di tambahakan bahan aditif  pelicin, kopling bisa slip. Kopling kering cepat aus karena tidak terkena oli tetapi tenaga pemindahan dari mesin ke roda gigi lebih baik.
Pada umunya, bagian utama kopling terdiri atas 3 macam, yaitu unit kopling, tutup kopling, dan unit pembebas. Unit kopling terdiri atas plat kopling, plat tekan, dan pegas kopling. Tutup kopling diikat oleh roda gila, sedangkan didalamnya dipasangkan pada roda poros persneling dan ditempatkan diantara roda gila dan plat tekan. Plat tekan akan menekan plat kopling terhadap roga gila dengan adanya tekanan dari pegas-pegas koping. Peranti ini dibuat dari bahan besi tuang dimana bagian permukaannya dibuat halus dan rata. Sedangkan plat kopling di buat untuk memberikan gesekan yang besar pada roda gila dan plat tekan serta ditempatkan diantara keduanya. Pada kedua permukaan plat kopling ini dipasangkan kampas dan dikeling dengna paku keling, dan biasanya pada permukaan platnya di beri kepingan logam. Fungsinya adalah untuk memperkuat dan juga untuk menyalurkan panas. Selain itu, pada bagian tengah plat kopling terdapat pegas torsi. Pegas torsi berfungsi untuk mengurangi kejutan-kejutan yang terjadi pada waktu kopling bekerja dan untuk mencegah kemungkinan pecahnya plat kopling atau kerusakan  lainnya seperti bengkoknya plat kopling.
Unit pembebas terdiri atas garpu pembebas, bantalan, dan tuas untuk menarik plat tekan sehingga membebaskan kopling.


File:Pull type clutch.jpg

Cara kerja kopling adalah apabila mesin berputar, dengan sendirinya roda gila ikut berputar, sedangkan pada roda gaya ini dipasangkan tutup kopling yang tentunya juga ikut berputar. Dalam hal ini poros roda gigi atau poros utama persneling belum dapat berputar, demikian juga dengna plat kopling yang dipasang dengan perantaraan suatu alur pada poros tersebut yang memungkinkannya bergerak sepanjang poros persneling. Selanjutnya, apabila kita ingin menggerakkan roda, hal ini dapat dilakukan dengna mengoperasikan pedal, dimana pada waktu pedal di angkat pegas-pegas kopling akan menekan plat tekan pada roda gila. Hal ini yang menyebabkan plat kopling tersebut terjepit diantara roda gila dengna plat tekan. Plat ini mulanya akan slip, dan bergesekan dengan roda gila maupun plat tekan akan tetapi selanjutnya secara bertahap akan ikut terbawa berputar dan selanjutnya akan memutar poros utama persneling